Saturday, January 24, 2009

Menjejak Langkah Meretas Jalan Tuk Pulang



Hening tanpa kata di tengah ilalang
Penghujung mata hamparan menghijau
Menjejak langkah meretas jalan tuk pulang
Menghitung makna yang kian terjangkau
...
Sang Dia tak bosan memberi
Dalam hikmat dan sapuan dahaga
Hanya jiwa yang tahu berkaca
Akan menjumpa berlaksa cinta
...
Mendaki ... menapak dan berpijak
Menurun ... curam tanpa jengkal
Cahaya memanggil di depan rasa
Akankah kita bertemu basa
...
Lentera menjinjing jiwa
Tiap hembus yang berkelana
Sejuk karena setitik embun
Yang menyapu lingkaran kalbu

Di penghujung Fana dan Kerinduan


Terpekur dalam simpuhku
Meraba hati letak di pintu
Kemana syukur akan ku letakkan
Di mana cinta mesti ku labuhkan
...

Sujudku berarti banyak
Kepasrahanku habis tersirat
Dalam meraih Cahya yang di mana
Habis Fana dalam rentangan masa
...
Tergolek lemah tanpa kata
Rintihan tangis bermakna doa
Akankah engkau menerima rasa
Pada hamba yang nikmati dosa
...
Tanpa lelah ku cari Sang Dia
Hilang waktu cepat berlalu
Baru ku tahu ada di sini
Jiwa yang tenang mengucap lirih
...
Tuhan tak pernah kemana
Hanya kita yang senantiasa buta
Besaran kasih telah diterima
Masih bertanya di mana dia
...
Tanya sendiri sudahkah kita
Menjadi hamba yang bersahaja
Menghayati masa dengan berguna
Untuk orang di sekitar kita

Friday, January 23, 2009

Kisah Pejuang Cinta At Scene 3 Doa 3 Cinta



Hiruk pikuk dan jerit rasa
Genderang Cinta telah di tabuh
Seiring busur asmara memandang resah
Mewarnai resah palagan hati
...
Kuda berpacu riang di antara jiwa
Yang senantiasa amuk di rundung duka
Dalam cipta meraih hasrat
Kenangan juang selaksa cermin
...
Hati merangsek gundah
Senantiasa tanya akankah sudah
Meski hati meraup cinta
Namun tyada terpegang jua